19.9.12

Cerita Naruto Chapter 602

"Hidup !"

Dengan setengah tubuh yang
bisa dibilang telah hancur, Obito
kecil terbaring, terbangun dan
kemudian melihat sesosok lelaki
tua renta bermata sharingan di
depannya.

"Matamu ... Mungkinkah kau ...
Anggota Uchiha juga?" Obito
bertanya.

"Siapa yang tahu" Jawab lelaki
tua itu seadanya.

"Hmmm ..." Obito berpikir, "Apa
mungkin dia menyelamatkanku?
Eh, tunggu sebentar ..."

"Kau bilang ini adalah tempat di
antara Dunia dan Dunia
selanjutnya kan? Dimana ini
sebenarnya? Tempat ini gelap,
aku tak bisa melihat semuanya
dengan jelas" Ucap Obito.

"Dan ngomong-ngomong, kakek
tua, siapa kau sebenarnya?
Heh, apa jangan-jangan kau
Dewa kematian ya?
Yang bertugas membawaku ke
Surga atau Neraka? Haha" Niat
awal Obito hanya bergurau.
Namun tiba-tiba, saat ia melihat
ke arah tongkat yang dibawa
oleh lelaki tua itu, ternyata
ujungnya adalah sabit.

"Ah tidak!!!!!" Obito berteriak
histeris, "Aku belum mau
mati!!!!!! Aku melihat sabit, jadi
kau Dewa Kematian sungguhan
ya!!! ?"

"Kau pasti Dewa Kematian yang
bertugas mencabut nyawa klan
Uchiha!!??
Motoku adalah untuk menolong orang tua, memang benar aku juga sering melakukan hal-hal
buruk dan beberapa kali melangar peraturan, tapi aku mohon, jangan bawa aku ke Neraka!!!
Ouchhh!!!!" Obito kesakitan.

"Kau merasakan sakit, karena
kau masih hidup" Ucap lelaki tua itu.

"Eh?"

"Suatu keajaiban bahwa kau masih bisa hidup ..." Ucap lelaki tua itu.
"Aku tak tahu kenapa batu itu tak menghancurkan tubuhmu,
seolah tubuhmu menyelinap dari
batu itu"

"Dimana ... Jadi dimana aku sebenarnya?"tanya obito.

"kau sedang berada di dalam
Ruang bawah tanahku, setelah
reruntuhan batu itu ...
Tapi sayang sekali, setengah tubuhmu hancur, jadi aku mengobatinya"ucap pria tua itu.

"Terimakasih" Ucap Obito.

"Masih terlalu dini untuk
mengucapkan terimakasih
padaku ...
Karena, kau harus membayar
hutangmu ini. Dan, kau bilang motomu adalah menolong orang tua kan?"tanya pria tua itu

"Ah, iya, iya, kau benar, tapi ...
Apa yang kau mau dariku?"tanya obito.

"Hmm ..." Lelaki tua itu terdiam.

"Apa kau mau aku merawatmu?"ucap pria tua itu.

"Bukan, bukan begitu ..."

"Maaf, tapi aku tak bisa berlama-
lama disini, aku masih hidup jadi aku harus segera kembali ke
Konoha. 
Perang masih berlanjut dan aku telah bisa
membangkitkan sharingan.
Sekarang, aku akan mampu melindungi teman-temanku"
Ucap Obito saat itu.

"Hmm, melindungi temanmu ..."ucap pria tua itu.

"Ada apa?"tanya obito.

"Dengan tubuhmu yang
sekarang ...
Kau tak akan bisa kembali
menjadi shinobi" Ucap lelaki itu.
"Lihatlah pada kenyataanya ...
Dunia ini dipenuhi oleh hal yang
tak sesuai dengan harapan ...
Semakin lama kau hidup ...
Semakin kau akan menyadari
kalau kenyataan hanya
menciptakan penderitaan, rasa
sakit, kekosongan ..."Ujar pria tua itu yg mencoba menghasut obito.

"Apa-apaan lelaki tua ini" Gerutu Obito dalam hati.

"Dengarlah ...
Di Dunia ini ...
Dimana ada cahaya, maka disana
juga akan ada bayangan ...
Selama ada konsep kemenangan,
akan ada juga kekalahan ...
Keinginan egois untuk
memperoleh perdamaian malah
akan menciptakan perang ...
Dan kebencian terlahir untuk
melindungi kasih sayang ...
Itu semua adalah hubungan yang
tak bisa dihindari"ucap pria tua itu.

"Yah yah, dia begitu fokus, sepertinya ini akan lama" Pikir
Obito.
"Jadi, dimana aku sekarang?"
Obito kembali bertanya, tapi
lelaki itu terus saja
berceramah ...

"Ada orang-orang yang selamat
karena kau terluka ...Benar kan?"ujar pria tua itu.

"!!!?" Makin lama Obito tampak
kesal dengan cerita ini.
"Apa-apaan kau ini sebenarnya
hah!!? Aku tak mau tinggal disini
lagi, aku ingin, ukhh ..." Obito
ingin pergi namun tubuhnya masih cedera berat.

"Kalau kau memang ingin pergi,
lakukan saja ...
Tapi, tentunya jika kau bisa
bergerak" Ucap lelaki tua itu.

"Tunggu ...
Ini aneh" Pikir Obito, "Kenapa
ada lelaki tua dengan sharingan sendirian disini?"

"Kalau dipikir-pikir ... Aku tahu
semua orang tua yang ada di
Desa, tapi aku belum pernah
melihat lelaki ini sebelumnya. Ini
berarti, sekarang dia bukanlah
shinobi Konoha, dengan kata
lain ..."
"Orang tua, apa kau shinobi
pelarian? Siapa kau
sebenarnya?" Obito bertanya, ke
lelaki tua yang ternyata bagian
belakang tubuhnya tersambung
pipa-pipa bagaikan kabel itu.

"Aku ..." Lelaki tua itu duduk di
tempat duduknya, "Aku adalah
hantu seorang Uchiha ... Uchiha
Madara" Tak salah lagi, lelaki tua
itu adalah Uchiha Madara.

"Ma-Madara ..." Sejenak Obito
kaget, "Madara ... Apa yang kau
maksud adalah leluhur kami,
Uchiha Madara!? Mustahil! Uchiha
Madara harusnya sudah mati sekarang!!!"

"Jadi bagimu, lebih masuk akal
kalau aku adalah Dewa kematian? Tapi sebenarnya, kau
bisa menganggapku sebagai Dewa Kematian, karena kenyataan ini adalah ... Neraka"Ucap Madara.

"Aku selamat dari kematian, dan
kalau aku tidak terus menyerap
chakra dari Mazou itu, sekarang
juga pasti aku akan mati"
Ternyata Pipa-Pipa yang
terhubung ke punggung Madara
itu adalah untuk menyalurkan
chakra.

"Aku, aku akan pulang ...
Hah, hah ..." Obito menjatuhkan
diri dari kasur dan berontak,
berusaha sekuat tenaga untuk
pergi, meski itu dengan cara
merangkak.

"Menyerah saja, tak ada jalan keluar disini" Ucap Madara.

"Dan ngomong-ngomong, aku
ataupun kau tak akan mampu keluar dari tempat ini, dengan
tubuh kita yang sekarang"

"Ukhh ..."
"kalau kau terus bergerak,
tubuh Hashirama buatan yang
aku pasang padamu akan
rusak ...
Apa kau mau mati?"ucap pria tua itu.

"Ada hal-hal yang aku ingin kau lakukan untukku ...
Setelah semua itu, aku akan
menyelamatkanmu"ucap pria itu.

"Apa yang aku inginkan!!? Apa
yang lelaki tua sepertimu mau
dari bocah sepertiku!!?"ujar obito.

"Aku ingin merubah nasib dunia
ini" Ucap Madara.
"Dunia kemenangan, Dunia
Perdamaian, Dunia Kasih
Sayang, aku akan membuat
Dunia yang hanya ada hal itu"

"Aku tak peduli, aku hanya ingin
kembali pada yang lainnya"

"kenapa kau menginginkan
sharinganku!? Kau sudah punya
kan!?"

"Tidak, Aku meninggalkan
sharingan asliku pada orang
lain ...
Yang ini hanyalah sharingan
yang aku dapat setelahnya ...
Dan lagi, aku masih belum
mendapat mata kanan.
Seseorang butuh kedua mata
untuk membangkitkan potensi
tertingginya" Mada menyibak
rambut yang menutupi mata
kanannya. Dan tampak kalau ia
memang tidak memiliki mata
kanan.

"Kalau begitu ...
Itu berarti bersama dengan
Kakashi, aku akan menjadi lebih
kuat!! Kami berdua pada
akhirnya akan mampu
melindungi Rin!!! Aku tak boleh
membuang-buang waktu
disini ... Tunggu aku, Kakashi,
Rin, aku masih hidup!!!" Ucap
Obito dalam hati.

Bersambung....
berbagai sumber

No comments: