Siapa yang tidak kenal dengan David Hartanto? seorang jenius matematika yang pernah memenangkan Olimpiade Matematika di Meksiko. Namun, kematiannya meninggalkan misteri bagi keluarga dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Misteri ini seakan membisu yang terus dibawa angin, sehingga duka akan kematian juga menghampiri duka akan matinya keadilan di kehidupan ini, khususnya dari kedua belah pihak negara.
Satu negara tidak ingin transparansi dalam menyelesaikan kasus David, satu negara lagi seakan membisu dengan tidak merasa kehilangan satu satu ilmuwan bangsa ini. Hingga keputusan pengadilan di Singapure, kematian David seolah-olah beban hanya ada pada pihak keluarga? bagaimana bangsa ini menyikapi ini?, karena anak bangsa ini selalu mendapatkan ketidak adilan dari negara lain; penyiksaan dari majikan, kekerasan rumah tangga dari pejabat teringgi, hingga daerah kedaulatan di lewati. Mari sama-sama berduka untuk bangsa ini.
Atas kematian David ini, kalau kita bisa bertindak. maka kita sebenarnya dapat menjadi singa yang bertaring, bukan singa yang ompong. cukup ilmuwan-ilmuwan anak bangsa untuk tidak kuliah lagi di luar negeri, khususnya di Universitas Teknologi Nanyang Singapura (NTU) dengan istilah ekonomi boikot kuliah di sono. mari kita budidayakan kuliah di negeri sendiri, karena negara lain tidak ingin negara kita maju dan hebat. Setuju untuk boikot?
Selamat jalan david, semoga keadilan terungkap agar kamu tenang di alam sana...
No comments:
Post a Comment