27.2.13
20.2.13
Cerita Naruto Chapter 621
Hashirama VS Madara.
Kyuubi memegang pedang Susanoo Madara, dan menggunakannya untuk menebas Hashirama. Namun, "Aku bisamemprediksi bagaimana kau akan menggunakan pedang itu!!" ucap Hashirama dan kemudian menahannya dengan Mokuton, "Mokuton - Hotei noJutsu!!" Kedua tangan raksasa kayu Hashirama menahan serangan itu.
Tak hanya sampai sana, jutsu Hashirama terus berlanjut. Di sekitar Kyuubi, muncul tangan-tangan raksasa elemen kayu yang siap untuk menyergapnya. Namun, Madara mampu mengantisipasinya. Kyuubi mengayunkan pedangnya, menciptakan tebasan tiga ratus enam puluh derajat yang membuat tangan-tangan itu putus. Dan bahkan, gunung-gunung di sekitar mereka juga ikut terbelah.
Hashirama meloncat dari monsternya, kemudian berusaha untuk menjauh sejauh mungkin. "Kalau begini terus, bisa-bisa tempat ini akan benar-benarhancur. Kami harus mendekat ke laut."pikir Hashirama sambil meloncat di puing-puing yang berjatuhan.
"Aku tak akan membiarkanmu meloloskan diri!!" teriak Madara, masih terus mengejar dengan Kyuubi berjubah Susanoo itu. "Apa kau hanya bisa berlari, hah!!?" Madara bersiap untuk menembakkan bijuudama dari Kyuubi. Dan tak hanya sebatas itu, bola hitam tersebut juga ditusuki dengan pedang chakra yang Kyuubi bawa. Jadi setelah ditembakkan, serangan itu membentuk putaran mirip shuriken berkekuatan super."Kau tak akan bisa menghindarinya lagi, apa yang akan kau lakukan, hah!!?" ucap Madara.
Hashirama tak tampak ketakutan. Ia berhenti, membalikkan badan dan kemudian menggigit jempolnya, lalu menciptakan segel. "Kuchiyose ... Gojuu Rashoumon!!!!" Hashirama memunculkan gerbang pertahanan berlapis, mirip seperti yang Orochimaru gunakan saat menahan bijuudama Naruto hanya saja lebih besar.
"Dengan ini ..."
"Dia merubah lintasan tembaknya!?" pikir kaget Madara. Meski tak mampu menahan sepenuhnya, setidaknya pertahanan tersebut mampu membelokkan tembakan Madara. Sehingga, bijuudama dengan pedang tadi melesat menuju laut. Namun ... Tembakkan itu terus melesat hingga sampai di pulau berikutnya dan meledak di sana.
"Serangannya mencapai sisi pantai yang lain!?" ucap kaget Hashirama."Hashirama, sudah lama semenjak pertarungan terakhir kita. Aku yakin kau pasti menyadari betapa banyak aku berkembang." ucap Madara.
"Hah, apa kau ingin menghancurkan semua yang sudah kita lakukan sejauhini!? Semua usaha kita!!?" ucap Hashirama, sambil tetap dengan kuda-kuda siap bertarung."Pertarungan kita tak akan menghasilkan apapun, ini hanya akan membawa luka bagi desa dan shinobi!! Ini adalah penghinaan bagi saudara dan rekan kita!!"
"Berani-beraninya kau ..." Madara malah semakin marah ketika mendengar itu.
"Aku tak ingin membunuhmu!!" ucap Hashirama. "Apa kau merasa kalau kau bisa membunuhku jika kau mau!?" ucap Madara. "Tidak!" Sahut Hashirama, "Aku hanya berpikir kalau kita adalah teman." lanjutnya.
"Aku sudah berada di atas!!!" teriak Madara, yang diikuti dengan raungan kyuubi berjubah Susanoo. Posisi Madara saat ini benar-benar seolah tak terkalahkan. Namun, Hashirama tetap tak mau kalah, dan kemudian mengeluarkan salah satu jutsu terkuatnya. "Tak ada jalan lain lagi. Senpou ... Mokuton, Shinsuusenju!!!!"
Tanda khusus keluar dan melapisi wajah Hashirama, sama seperti saat Tsunade berada di mode terkuatnya. Kemudian, muncul sosok dewa, mirip budha raksasa dengan ribuan tangan di belakangnya. Monster tersebut begitu besar, ukurannya bahkan beberapa kali lebih besar dari Kyuubi.
"Aku datang, Madara!!!" Hashirama melesat maju. "Keluarkan serangan terbaikmu, Hashirama!!" Madara masihbegitu percaya diri kalau ia bisa menang. Pertarungan terus berlanjut. Dan tiba-tiba, scene berpindah, menuju Flasback yang bahkan lebih jauh lagi ...
----- Flashback -----
"Ukhh!!" seorang anak melempar batu di sungai. Namun, lemparannya tak pernah bisa sampai menyentuh sisi sungai yang satunya. "Huh, selanjutnya aku pasti bisa mengirimnya sampai ke sisi lainnya." ucap anak itu, yang tak lain adalah Madara kecil.
Ia kembali mencobanya, namun lagi-lagi tidak berhasil.
"Harusnya kau melemparnya sedikit lebih tinggi." ucap seorang anak laki-laki yang tiba-tiba saja datang."Itulah bagaimana caranya." ucap anak itu. Sejenak Madara terdiam, melihat ke arah anak itu, dan kemudian berkata, "Aku tahu itu. Kalau aku benar-benar mau, aku pasti bisa." ucap Madara. "Ngomong-ngomong, kamu siapa?" Madara bahkan tidak tahu siapa dia.
Kemudian, anak kecil itu memperkenalkan diri. "Hmm, sekarang, bisa dibilang aku adalah saingan melempar batumu. Yah, lemparanku sudah mencapai sisi satunya sih." ucap anak itu, yang tak lain adalah Hashirama kecil. Pertemuan dan takdir, itulah pertama kali Hashirama bertemu Madara.
Bersambung...............
sumber teman fb
Kyuubi memegang pedang Susanoo Madara, dan menggunakannya untuk menebas Hashirama. Namun, "Aku bisamemprediksi bagaimana kau akan menggunakan pedang itu!!" ucap Hashirama dan kemudian menahannya dengan Mokuton, "Mokuton - Hotei noJutsu!!" Kedua tangan raksasa kayu Hashirama menahan serangan itu.
Tak hanya sampai sana, jutsu Hashirama terus berlanjut. Di sekitar Kyuubi, muncul tangan-tangan raksasa elemen kayu yang siap untuk menyergapnya. Namun, Madara mampu mengantisipasinya. Kyuubi mengayunkan pedangnya, menciptakan tebasan tiga ratus enam puluh derajat yang membuat tangan-tangan itu putus. Dan bahkan, gunung-gunung di sekitar mereka juga ikut terbelah.
Hashirama meloncat dari monsternya, kemudian berusaha untuk menjauh sejauh mungkin. "Kalau begini terus, bisa-bisa tempat ini akan benar-benarhancur. Kami harus mendekat ke laut."pikir Hashirama sambil meloncat di puing-puing yang berjatuhan.
"Aku tak akan membiarkanmu meloloskan diri!!" teriak Madara, masih terus mengejar dengan Kyuubi berjubah Susanoo itu. "Apa kau hanya bisa berlari, hah!!?" Madara bersiap untuk menembakkan bijuudama dari Kyuubi. Dan tak hanya sebatas itu, bola hitam tersebut juga ditusuki dengan pedang chakra yang Kyuubi bawa. Jadi setelah ditembakkan, serangan itu membentuk putaran mirip shuriken berkekuatan super."Kau tak akan bisa menghindarinya lagi, apa yang akan kau lakukan, hah!!?" ucap Madara.
Hashirama tak tampak ketakutan. Ia berhenti, membalikkan badan dan kemudian menggigit jempolnya, lalu menciptakan segel. "Kuchiyose ... Gojuu Rashoumon!!!!" Hashirama memunculkan gerbang pertahanan berlapis, mirip seperti yang Orochimaru gunakan saat menahan bijuudama Naruto hanya saja lebih besar.
"Dengan ini ..."
"Dia merubah lintasan tembaknya!?" pikir kaget Madara. Meski tak mampu menahan sepenuhnya, setidaknya pertahanan tersebut mampu membelokkan tembakan Madara. Sehingga, bijuudama dengan pedang tadi melesat menuju laut. Namun ... Tembakkan itu terus melesat hingga sampai di pulau berikutnya dan meledak di sana.
"Serangannya mencapai sisi pantai yang lain!?" ucap kaget Hashirama."Hashirama, sudah lama semenjak pertarungan terakhir kita. Aku yakin kau pasti menyadari betapa banyak aku berkembang." ucap Madara.
"Hah, apa kau ingin menghancurkan semua yang sudah kita lakukan sejauhini!? Semua usaha kita!!?" ucap Hashirama, sambil tetap dengan kuda-kuda siap bertarung."Pertarungan kita tak akan menghasilkan apapun, ini hanya akan membawa luka bagi desa dan shinobi!! Ini adalah penghinaan bagi saudara dan rekan kita!!"
"Berani-beraninya kau ..." Madara malah semakin marah ketika mendengar itu.
"Aku tak ingin membunuhmu!!" ucap Hashirama. "Apa kau merasa kalau kau bisa membunuhku jika kau mau!?" ucap Madara. "Tidak!" Sahut Hashirama, "Aku hanya berpikir kalau kita adalah teman." lanjutnya.
"Aku sudah berada di atas!!!" teriak Madara, yang diikuti dengan raungan kyuubi berjubah Susanoo. Posisi Madara saat ini benar-benar seolah tak terkalahkan. Namun, Hashirama tetap tak mau kalah, dan kemudian mengeluarkan salah satu jutsu terkuatnya. "Tak ada jalan lain lagi. Senpou ... Mokuton, Shinsuusenju!!!!"
Tanda khusus keluar dan melapisi wajah Hashirama, sama seperti saat Tsunade berada di mode terkuatnya. Kemudian, muncul sosok dewa, mirip budha raksasa dengan ribuan tangan di belakangnya. Monster tersebut begitu besar, ukurannya bahkan beberapa kali lebih besar dari Kyuubi.
"Aku datang, Madara!!!" Hashirama melesat maju. "Keluarkan serangan terbaikmu, Hashirama!!" Madara masihbegitu percaya diri kalau ia bisa menang. Pertarungan terus berlanjut. Dan tiba-tiba, scene berpindah, menuju Flasback yang bahkan lebih jauh lagi ...
----- Flashback -----
"Ukhh!!" seorang anak melempar batu di sungai. Namun, lemparannya tak pernah bisa sampai menyentuh sisi sungai yang satunya. "Huh, selanjutnya aku pasti bisa mengirimnya sampai ke sisi lainnya." ucap anak itu, yang tak lain adalah Madara kecil.
Ia kembali mencobanya, namun lagi-lagi tidak berhasil.
"Harusnya kau melemparnya sedikit lebih tinggi." ucap seorang anak laki-laki yang tiba-tiba saja datang."Itulah bagaimana caranya." ucap anak itu. Sejenak Madara terdiam, melihat ke arah anak itu, dan kemudian berkata, "Aku tahu itu. Kalau aku benar-benar mau, aku pasti bisa." ucap Madara. "Ngomong-ngomong, kamu siapa?" Madara bahkan tidak tahu siapa dia.
Kemudian, anak kecil itu memperkenalkan diri. "Hmm, sekarang, bisa dibilang aku adalah saingan melempar batumu. Yah, lemparanku sudah mencapai sisi satunya sih." ucap anak itu, yang tak lain adalah Hashirama kecil. Pertemuan dan takdir, itulah pertama kali Hashirama bertemu Madara.
Bersambung...............
sumber teman fb
13.2.13
Cerita Naruto Chapter 620
Senju Hashirama
Sesaat, Sasuke sempat teringat akan waktu itu, suatu ketika saat ia masih bersama dengan Orochimaru."Orochimaru ..." Sasuke hendak menanyakan sesuatu. "Apa?" Orochimaru menghadap ke Sasuke, kemudian Sasuke mulai menjelaskan pertanyaannya. "Kau mencoba untuk menghancurkan Konoha. Awalnya, akupercaya padamu saat kau mengatakan kalau itu hanya karena kau ingin. Tapisekarang, aku tahu kalau itu tidaklah benar. apa alasanmu yang sebenarnya?"
Flashback berakhir sebelum Orochimaru menjawab. Kembali ke Sasuke, setelah mendengar kalau ia akan membalas dendam, hokage kedua emosi, "Membalas dendam pada Konoha? Jadi kau juga telah dikuasai oleh iblis Uchiha, bocah ... Kau, akan ku ..."
"Hokage kedua!"
"Tobirama ..."
Hokage pertama menatap adiknya. Takseperti sebelumnya, kali ini ia begitu mengerikan. Orang-orang di sekitar mereka kaget, "Te-tekanan macam apa ini ..." pikir Suigetsu gemetar.
"Turunkan jarimu." perintah Hashirama. Tobirama seolah tak bisa melawan, dan akhirnya menuruti kata-kata kakaknya. "Baiklah ... tapi kau tak perlu membangkitkan chakramu sebesar itu, kakak." ucap hokage kedua, dan mengembalikan posisi jarinya yang samar-samar hendak merapal jutsu.
"Gahahaha!! Maaf, maaf!!" ucap Hashirama sambil tertawa. Sasuke terdiam, begitu juga rekan-rekannya. "W-wow ..." ucap hokage keempat, debu-debu dari atap berjatuhan hanya karena tekanan tadi. "Kau selalu seperti biasanya, Hashirama-sama ..." pikir hokage ketiga.
"Huh ..." hokage kedua memalingkan wajahnya.
"Ngomong-ngomong, kau benar-benar memiliki kakak yang hebat, Sasuke. Kurasa dia shinobi yang lebih baik daripada aku. Aku bisa saja membicarakan mengenai desa padamu,tapi ini pasti akan menjadi cerita yangpanjang." ucap hokage pertama.
"Kalau memungkinkan, aku ingin andamenjelaskan apa yang Sasuke ingin tahu secara singkat. Kami tak punya banyak waktu." ucap Orochimaru. "Takpunya banyak waktu?"
"Sekarang kita sedang dalam perang. Uchiha Madara telah dibangkitkan kembali dan berencana untuk memusnahkan seluruh shinobi dari dunia ini." jelas Orochimaru. Dan mendengar hal itu, keempat hokage kaget.
"Aaakh, dunia memang selalu berperang." ucap hokage pertama."Yah, tepat, aku bisa merasakan chakra yang kuat dari arah jam dua." ucap hokage kedua. Di sisi lain, hokagekeempat baru menyadari sesuatu. "Ini... chakra Kyuubi dan Naruto." pikirnya. "Begitu! Jadi kau berhasil melakukannya, Naruto, dan sekarang kalian bertarung bersama ..."
"Sepertinya memang benar, aku juga bisa merasakan chakra Madara." ucap hokage kedua. "Kalau begitu, kita juga harus pergi ke medan perang!!" ucap hokage ketiga.
"Kalian dikendalikan oleh Edo tenseiku, aku bisa membatasi gerakan kalian." ucap Orochimaru. "Kalau kalian tetap mau pergi, kalian bisa pergi setelah pembicaraan ini selesai."lanjutnya.
"Kita bisa bicara nanti!! Apa kau mengerti betapa seriusnya keadaan kalau Madara kembali!?" ucap hokage ketiga. "Aku berada di sisi anak ini." ucap Orochimaru. "Kalau Sasuke tidak puas, aku bisa saja menggunakan kalian untuk menghancurkan Konoha."
"Cih, di saat seperti ini, jutsu ini ..."
"Orochimaru, kurasa kau salah mengerti." ucap hokage kedua."Mengembangkan keakuratan dan kemanjuran jutsu ini adalah kesalahanmu. Kali ini kami bangkit ke dunia dengan hampir seluruh kekuatan kami." hokage kedua menempelkan telapak tangan di dinding dan kemudian meretakkannya. "Aku tak akan membiarkanmu menahanku dengan Edo Tenseimu. Akulah yang menemukan jutsu ini. Dan pada akhirnya, kakak, bagaimanapun aku akan pergi." ucap hokage kedua.
Tapi tiba-tiba, deg ...
"Cih, aku tak bisa bergerak." ternyata Edo Tensei Orochimaru leih kuat dari yang ia kira.
"Sarutobi, kau telah menciptakan shinobi yang hebat." ucap hokage pertama.
"Adalah suatu kehormatan bagiku dipuji oleh dewanya Shinobi." ucap Orochimaru. "Hahaha, kau menambah kemampuan menahannya dengan menggunakan selku. Tobirama, sepertinya kemampuanmu sudah semakin berkurang."
"Anak ini ... Setelah kurasakan lebih baik baik, hampir seluruh tubuhnya terbuat dari sel kakak." pikir hokage kedua.
"Baiklah, kalau begitu ..." hokage pertama melakukan sesuatu. Orochimaru kaget, "Hokage pertama, dia berbeda. Dia melepas belengguku, aku harus berhati-hati." pikir Orochimaru.
"Tenang saja, Orochimaru." ucap hokage pertama. "Pertama-tama, aku akan membebaskan anak ini dari perasaan yang terus membelenggunya. Aku tak tahu apa yang anak Uchiha ini pilih setelah mendengar kata-kataku, tapi kalau aku tidak mempedulikannya, tidak diragukan lagi dia hanya akan menjadiMadara yang baru. Kalau begitu, meskipun perang berakhir, kemenangan kita tak akan ada artinya."
"Hah, lakukan saja sesukamu, kakak." ucap hokage kedua.
"Oh, yah, mulai dari mana ya? ya, benar ..." hokage pertama duduk dan mulai bercerita. "Berbicara mengenai desa dan shinobi ..."
Flashback ke saat pertarungan antara hokage pertama dan Madara. Hashirama berdiri di atas kayu ciptaannya, dengan gulungan berukuran besar berada di punggungnya. Sementara itu Madara,ia berdiri di atas kepala Kyuubi, dengan mata yang telah berada di mode Eternal.
"Mokuton! Mokuryuu no Jutsu!!" Hokage pertama membuat naga dari kayu yang kemudian melilit tubuh Kyuubi. Akan tetapi, kyuubi mampu menyerangnya dengan bijuudama."Mokuton! Mokujin no Jutsu!!" Hashirama kembali menciptakan monster dari kayunya dan menyerang,namun Madara tak hanya diam dan kemudian menggunakan Susano'onya.
Pertarungan antara lelaki yang disebut-sebut sebagai dewa para shinobi, melawan duet Uchiha terkuat dan Kyuubi. Setelah ini, sejarah mereka akan terkuak.
"... Aku harus memulainya dari Uchiha dan Senju."
Sumber teman Fb
Bersambung
12.2.13
Susah Mengurus SITU
anda pernah mengurus Surat Izin Tempat Usaha / SITU? atau mengurus izin usaha?
bagi yang pernah mengurus pasti merasakan ribet atau susah dalam memproses izin tersebut. awalnya saya hanya mendapatkan cerita dari paman bahwa mengurus SITU susah dan harus bolak balik ke tempat pengurusan tersebut.
Cerita paman tersebut akhirnya saya alami karena keterpaksaan dari pihak aparat. karena aparat mengancam bila tidak ada SITU maka usaha saya di tutup sebelum ada SITU tersebut. adapun skema dalam pengurusan SITU tersebut di kampung saya adalah :
1. Izin dari Kelapa Desa
2. Izin dari Kecamatan / rekomendasi
3. Izin dari dinas satu pintu (masalah perizinan)
berawal dari pertengahaan agustus 2012 saya mengurus surat ke desa melalui kenalan saya yang termasuk orang tua yang tetangga waktu saya kecil. jarak 4 hari surat dari desa pun saya terima dan saya berikan uang 50,000,- karena telah mambantu dan iba melihatnya karena sudah tua.
keesokan harinya saya pun ke kantor camat untuk meminta surat rekomendasi dari kecamatan. sesampai di sana saya malah di minta Surat HO yang membuat saya bingung. dengan penjelasan pagawai kecamatan Surat HO adalah surat izin lingkungan dari tetangga. atau tetangga tempat usaha kita tidak keberatan akan kehadiran usaha yang saya bangun. karena harus mengurus lagi akhirnya saya tidak melanjutkan pengurusan Surat HO sambil kesal. kesal kenapa bapak-bapak yang saya minta bantu kemarin tidak sekaligus membuatkan Surat HO tersebut.
Pertengahan februari 2013 dapat undangan dari muspika kabupaten para pengusaha penyedia jasa internet harus kumpul dan membuat surat izin usaha. dengan tegas Kapolsek berbicara usaha tidak bisa berjalan sebelum ada SITU. saya pun meminta dispensasi untuk pengurusan satu atau dua minggu karena saya tahu SITU tidak cepat selesai. Kapolsek pun memberikan izin dengan waktu satu minggu dimulai dari hari kamis.
karena saya telah pernah mengurus surat dari desa dan tinggal melanjutkan surat HO maka saya pikir cukup satu hari pengurusannya. di hari Jum'at saya bolak balik ke kantor desa tiap jam, namun kantor tersebut tidak juga buka jam kantornya. :(
hari seninnya saya lanjutkan ke kantor desa karena sudah 3 hari terbuang (jum'at, sabtu, dan minggu) dari tengat waktu yang diberikan. hari senin kantor desa terbuka, yang ada cuma 1 pegawai. kepala desanya belum datang. surat yang mau di tanda tangani di dalam surat HO tidak mau di tanda tangani oleh kepala desa karena syarat didalam surat HO (tanda tangan tetangga) kurang satu orang.
hari selasa kembali ke kantor desa, kantor desa juga belum buka hingga pukul 10 pagi. telpon kepala desa tidak aktif, akhirnya saya kerumah desa. "bapaknya masih mandi" ungkap istrinya, mandi apa? kok jam dinas masih mandi. karena saya butuh tanda tangannya akhirnya saya tunggu hingga 15 menit dengan biaya administrasi Rp.20,000,- (seikhlasnya) selanjutnya saya ke kantor camat, selagi penyerahan berkas-berkas syarat untuk rekomendasi pak camatnya pergi keluar. saya pun akhirnya harus pulang menunggu kabar pak camatnya sudah kembali dari salah satu pegawai kecamatan.
Pukul 11 akhirnya dapat kabar bahwa pak camat sudah pulang, pukul 11.10 surat dari kecamatan sudah selesai dengan biaya administrasi Rp.10,000,- (seikhlasnya) dengan waktu yang tersisa saya harus ke kantor dinas pengurusan izin usaha dengan jarak tempuh kurang lebih 50Km. dengan semangat dan kecematan motor 100km/jam saya tempuh berharap kantor tujuan belum tutup.
sesampai di sana, berkas-berkas di periksa. satu pegawai "ini surat dari pariwisata belum ada", "tolong beli map dulu!". sepulang dari beli map, yg menerima berikutnya orang lain "foto kurang satu dan belum ada materai" oiya "surat dari kapolsek dan MPU kabupaten (nama MUI di Aceh) tidak ada". tidak bisa di proses ini. dengan dongkol saya pun kecewa karena surat kapolsek tidak pernah ada pembicaraan sewaktu bertemu di kecamatan saat rapat dengan muspika lalu. dengan kesal saya pun berfikir apakah saya harus lagi pulang dengan cuaca yg panas. pegawai tersebut pun meminta saya untuk mengfoto copy agar berkas saya bisa di ajukan ke kapolsek nanti.
setelah foto copy berkas kena Rp.24,000,- (termasuk materai 3 lembar), saya kembali ketemu dengan pagawai yang lain. dia pun mengurangi foto, yang semula di minta empat lembar di kembalikan dua lembar. tadi diminta sekarang kok dikurangi, kok sesama pegawai lain-lain permintaannya. saya seperti di permainkan atau memang para pegawai ini tidak tahu syarat-syarat yang benarnya. "kami terima permohonannya dan tunggu tiga hari lagi" ucap pagawai yang menerima. saya pun meminta agar di proses terus masalah surat dari kapolsek dan MPU akan saya proses juga karena hari kamis harus sudah selesai dan saya memprotes karna di iklan radio pengurusan SITU cukup 1 jam saja. pagawai pun beralasan iklan tersebut tidak benar, karena "untuk tanda tangani SITU tergantung bapak dinas-nya ada di tempat atau tidak". kembali lagi saya kecewa.
akhirnya saya pun pulang dengan hampa dan berfikir begitu susah dan rumitnya pengurusan untuk mendapatkan izin usaha. dan berfikir "pantas saja banyak usaha yang tidak ada SITU, karena urusannya rumit". bukan saya tidak kenal dengan salah satu pegawai tersebut karena ada hubungan dengan bapak saya. tapi saya tidak mau membawa nama-nama orang tua dalam usaha yang mandiri ini. agar sampai pulang isi minyak motor Rp.10,000,-
beginilah pengurusan SITU di daerah saya terlalu ribet atau karena saya tidak langsung memberikan uang pelicin seperti yang telah di kenal masyarakat. biar cepat selesai berikan uang pelicin. tapi prinsip itu belum cocok untuk saya yang telah di didik oleh orang tua saya, walau kesal saya berharap semua ini ada hikmahnya. sedangkan biaya yang sudah saya keluarkan tanpa calo saat ini sudah Rp.114,000,- ini belum untuk balik lagi ambil dan antar surat kapolsek dan MPU.
sampai jumpa lagi di cerita akhir susahnya mengurus SITU
bagi yang pernah mengurus pasti merasakan ribet atau susah dalam memproses izin tersebut. awalnya saya hanya mendapatkan cerita dari paman bahwa mengurus SITU susah dan harus bolak balik ke tempat pengurusan tersebut.
Cerita paman tersebut akhirnya saya alami karena keterpaksaan dari pihak aparat. karena aparat mengancam bila tidak ada SITU maka usaha saya di tutup sebelum ada SITU tersebut. adapun skema dalam pengurusan SITU tersebut di kampung saya adalah :
1. Izin dari Kelapa Desa
2. Izin dari Kecamatan / rekomendasi
3. Izin dari dinas satu pintu (masalah perizinan)
berawal dari pertengahaan agustus 2012 saya mengurus surat ke desa melalui kenalan saya yang termasuk orang tua yang tetangga waktu saya kecil. jarak 4 hari surat dari desa pun saya terima dan saya berikan uang 50,000,- karena telah mambantu dan iba melihatnya karena sudah tua.
keesokan harinya saya pun ke kantor camat untuk meminta surat rekomendasi dari kecamatan. sesampai di sana saya malah di minta Surat HO yang membuat saya bingung. dengan penjelasan pagawai kecamatan Surat HO adalah surat izin lingkungan dari tetangga. atau tetangga tempat usaha kita tidak keberatan akan kehadiran usaha yang saya bangun. karena harus mengurus lagi akhirnya saya tidak melanjutkan pengurusan Surat HO sambil kesal. kesal kenapa bapak-bapak yang saya minta bantu kemarin tidak sekaligus membuatkan Surat HO tersebut.
Pertengahan februari 2013 dapat undangan dari muspika kabupaten para pengusaha penyedia jasa internet harus kumpul dan membuat surat izin usaha. dengan tegas Kapolsek berbicara usaha tidak bisa berjalan sebelum ada SITU. saya pun meminta dispensasi untuk pengurusan satu atau dua minggu karena saya tahu SITU tidak cepat selesai. Kapolsek pun memberikan izin dengan waktu satu minggu dimulai dari hari kamis.
karena saya telah pernah mengurus surat dari desa dan tinggal melanjutkan surat HO maka saya pikir cukup satu hari pengurusannya. di hari Jum'at saya bolak balik ke kantor desa tiap jam, namun kantor tersebut tidak juga buka jam kantornya. :(
hari seninnya saya lanjutkan ke kantor desa karena sudah 3 hari terbuang (jum'at, sabtu, dan minggu) dari tengat waktu yang diberikan. hari senin kantor desa terbuka, yang ada cuma 1 pegawai. kepala desanya belum datang. surat yang mau di tanda tangani di dalam surat HO tidak mau di tanda tangani oleh kepala desa karena syarat didalam surat HO (tanda tangan tetangga) kurang satu orang.
hari selasa kembali ke kantor desa, kantor desa juga belum buka hingga pukul 10 pagi. telpon kepala desa tidak aktif, akhirnya saya kerumah desa. "bapaknya masih mandi" ungkap istrinya, mandi apa? kok jam dinas masih mandi. karena saya butuh tanda tangannya akhirnya saya tunggu hingga 15 menit dengan biaya administrasi Rp.20,000,- (seikhlasnya) selanjutnya saya ke kantor camat, selagi penyerahan berkas-berkas syarat untuk rekomendasi pak camatnya pergi keluar. saya pun akhirnya harus pulang menunggu kabar pak camatnya sudah kembali dari salah satu pegawai kecamatan.
Pukul 11 akhirnya dapat kabar bahwa pak camat sudah pulang, pukul 11.10 surat dari kecamatan sudah selesai dengan biaya administrasi Rp.10,000,- (seikhlasnya) dengan waktu yang tersisa saya harus ke kantor dinas pengurusan izin usaha dengan jarak tempuh kurang lebih 50Km. dengan semangat dan kecematan motor 100km/jam saya tempuh berharap kantor tujuan belum tutup.
sesampai di sana, berkas-berkas di periksa. satu pegawai "ini surat dari pariwisata belum ada", "tolong beli map dulu!". sepulang dari beli map, yg menerima berikutnya orang lain "foto kurang satu dan belum ada materai" oiya "surat dari kapolsek dan MPU kabupaten (nama MUI di Aceh) tidak ada". tidak bisa di proses ini. dengan dongkol saya pun kecewa karena surat kapolsek tidak pernah ada pembicaraan sewaktu bertemu di kecamatan saat rapat dengan muspika lalu. dengan kesal saya pun berfikir apakah saya harus lagi pulang dengan cuaca yg panas. pegawai tersebut pun meminta saya untuk mengfoto copy agar berkas saya bisa di ajukan ke kapolsek nanti.
setelah foto copy berkas kena Rp.24,000,- (termasuk materai 3 lembar), saya kembali ketemu dengan pagawai yang lain. dia pun mengurangi foto, yang semula di minta empat lembar di kembalikan dua lembar. tadi diminta sekarang kok dikurangi, kok sesama pegawai lain-lain permintaannya. saya seperti di permainkan atau memang para pegawai ini tidak tahu syarat-syarat yang benarnya. "kami terima permohonannya dan tunggu tiga hari lagi" ucap pagawai yang menerima. saya pun meminta agar di proses terus masalah surat dari kapolsek dan MPU akan saya proses juga karena hari kamis harus sudah selesai dan saya memprotes karna di iklan radio pengurusan SITU cukup 1 jam saja. pagawai pun beralasan iklan tersebut tidak benar, karena "untuk tanda tangani SITU tergantung bapak dinas-nya ada di tempat atau tidak". kembali lagi saya kecewa.
akhirnya saya pun pulang dengan hampa dan berfikir begitu susah dan rumitnya pengurusan untuk mendapatkan izin usaha. dan berfikir "pantas saja banyak usaha yang tidak ada SITU, karena urusannya rumit". bukan saya tidak kenal dengan salah satu pegawai tersebut karena ada hubungan dengan bapak saya. tapi saya tidak mau membawa nama-nama orang tua dalam usaha yang mandiri ini. agar sampai pulang isi minyak motor Rp.10,000,-
beginilah pengurusan SITU di daerah saya terlalu ribet atau karena saya tidak langsung memberikan uang pelicin seperti yang telah di kenal masyarakat. biar cepat selesai berikan uang pelicin. tapi prinsip itu belum cocok untuk saya yang telah di didik oleh orang tua saya, walau kesal saya berharap semua ini ada hikmahnya. sedangkan biaya yang sudah saya keluarkan tanpa calo saat ini sudah Rp.114,000,- ini belum untuk balik lagi ambil dan antar surat kapolsek dan MPU.
sampai jumpa lagi di cerita akhir susahnya mengurus SITU
5.2.13
Cerita Naruto Chapter 619
Gubrak, Hokage Konoha Bangkit
Suigetsu nampak terkejut : I-ini Shodaime Hokage, seseorang yang dikenal sebagai dewa Shinobi.
Edo Tensei Para Hokage pun terlihat dapat bergerak kembali leluasa.
Edo Hashirama penuh tanda tanya dengan peristiwa barusan : ??
Edo Tobirama : Orochimaru lagi!!
Edo Hashirama : Apa maksudmu?
Edo Hiruzen : Dia mungkin telah menghilangkan segel dari Shikifujin yang telah menyegel kita. Lalu menggunakan edo tensei.
Edo Minato : Apa? Dia berhasil merusak segelnya, Orochimaru, bagaimana kau melakukannya?
Orochimaru : Kau telah meremehkanku, Minato. Sebenarnya ini adalah jutsu yang berasal dari klan uzumaki. Setelah kehilangan tanganku, aku mempelajari reruntuhan dokumen dari klan yang sudah punah itu.
Edo Minato melirik ke sampingnya : Shodaime, sepertinya kita benar-benar dibangkitkan lagi.
Edo Hashirama : Siapa ya kamu? (gubrak XD)
Minato dan kage lainnya bingung : ??
Kemudian Edo Minato membalikkan badannya dan memperlihatkan tulisan romanji yang ada di balik baju kebesarannya yang bertuliskan...
Edo Minato : .... Yondaime Hokage.
Edo Hashirama : Oh! Yondaime, kau! Um begitu ya, jadi desa sudah stabil dalam waktu yang lama.
Edo Minato : Entah desa sudah stabil atau belum, sebenarnya aku sudah mati sebelum sandaime hokage disegel.
Edo Hashirama nampak heran : Hah? Yang benar? Jadi kau bukan disegel bersama Sarutobi?
Edo Minato sempat tertawa kecil : Yah, di Insiden yang lain.
Edo Hashirama : Jadi siapa godaime yang sekarang?
Orochimaru menyela : Cucumu, Putri Tsunade.
HYUNGGG!!
Setelah mendengar rumor itu tiba-tiba saja, Hashirama seperti tak merasa senang.
Edo Hashirama ilfeel mendengar cucunya menjadi Hokage : A-apa? Tsuna..? Apa desa baik-baik saja?
Edo Minato : Em, apa kau khawatir?
Edo Hashirama langsung tertawa begitu saja : Aku begitu memanjakannya karena dia cucu pertama! Bahkan dia belajar judi dariku, benar-benar.. HAHAHA!!!
Juugo berbicara lirih : Dewa shinobi yah, sangat jauh berbeda dari yang kuduga.
Suigetsu menjawab : Yah, sepertinya.
Edo Tobirama : edo tensei lagi, ya? Kau dengan mudahnya menggunakan jutsuku.
Orochimaru : Memang tak terlalu rumit sebenarnya. Tapi memang seharusnya jutsu ini tak usah diciptakan.
Edo Tobirama bertanya-tanya : ??
Orochimaru melanjutkan : Caramu berpolitik dan jutsu yang kau ciptakan berbuah masalah, kali ini juga.
Edo Tobirama : Kau, apa kau berencana menyerang Konoha lagi?
Edo Hiruzen menyahut : Aku menghilangkan jutsumu dengan taruhan nyawaku, mengapa bisa jadi begini? Kali ini kau bahkan menggunakan edo tensei dan menggunakanku, gurumu sendiri untuk menyerang Konoha, begitu?
Edo Hashirama ambil bagian : Hah, Dunia selalu saja berselisih. Benar sekali kalau jutsu itu tidak benar. Tobirama, itu mengapa waktu itu kubilang kalau-
Edo Tobirama : Tenanglah, kak bro, aku sedang berbicara dengan pemuda ini.
Edo Hashirama tetap berselisih argumen : Tapi-
Edo Tobirama : Sudah, diam saja.
Mendapat bentakan dari adiknya, membuat sang kakak menjadi minder, apalagi jarang2 seorang Hokage berselisih dengan hokage lainnya terutama saudaranya sendiri. XD
Suigetsu menanggapi peristiwa itu : Dewa shinobi, tapi seperti tak punya martabat.
Orochimaru melanjutkan : Jangan salah sangka, ini bukan rencanaku lagi. Itu mengapa aku tak menjadi bagian dari kepribadian kalian. Kali ini dialah yang mengambil keadaannya. (menunjuk Sasuke) Aku menyediakan kesempatan baginya untuk berbicara akan harapan besarnya.
Sasuke mulai berbicara : Aku UCHIHA SASUKE. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan.
Edo Hiruzen nampak kaget : Sasuke??
Edo Tobirama : Seorang Uchiha, ya. Tak heran kau bersama musuh.
Edo Hashirama : Tobirama, sudah kubilang jangan ngomong seperti itu.
Edo Tobirama : Kakak memang terlalu lembek.
Sasuke melanjutkan : Tak perlu bicarakan tentang diriku. Sandaime, mengapa kau memerintahkan Itachi melakukan itu?
Edo Hiruzen : Jadi, kau sudah tahu.
Sasuke : Aku telah membunuh Itachi untuk membalaskan dendam klan Uchiha.
Awalnya Hiruzen sang Sandaime hanya diam dan berpikir sejenak.
Sasuke : Setelah itu aku mendengar kebenaran dari Tobi dan Danzo. Kemudian aku membalaskan dendam ke Konoha. Akan tetapi, seperti kata terakhir Itach. Aku ingin mendengarnya langsung darimu, segalanya tentang Itachi.
Edo Hiruzen : Begitu ya. Setelah memaksanya membantai klannya. Kami mendakwanya sebagai pengkhianat dan terkadang membuatnya mengawasi Akatsuki sendirian. Sejak kecil Itachi sudah tahu ajaran dan tanda-tanda dari nenek moyang, padahal orang lain tidak peduli dengan itu. Dia sangat peka, dia mampu mengartikan segala hal tentang shinobi dan asal muasal desa. Itu sebabnya dia tak pernah terikat dengan klannya dan mampu berpikir tentang masa depan shinobi dan desa. Dia benar-benar mencemaskan hal itu. Di umurnya yang ketujuh, pemikirannya setingkat dengan seorang Hokage. Dia mengandalkan dirinya sendiri dan mengemban layaknya sebuah misi bagi dirinya sendiri. Dia membunuh temannya sendiri, menghentikan segala pemberontakan sehingga menghindari perang yang mungkin terjadi karenya, sendirian. Dia pergi jauh dan masuk Akatsuki sebagai mata-mata untuk melindungi desa sebagai syarat agar aku melindungimu.
Sasuke yang mendengar penjelasan Edo Hiruzen seakan-akan tak kuat mendengar kebenaran yang sejati tentang kakaknya.
Sasuke menundukkan kepalanya : Jadi, itu benar ya.
Edo Tobirama menyahut : Itu takdir kutukan dari Uchiha. Aku tak tahu kalau mereka sudah dimusnahkan, jadi mereka sudah merencakanan Kudeta. Aku sudah mengira bahwa mereka akan melakukan itu cepat atau lambat. Ada elemen pemberontak yang diam-diam mengikuti keinginan Madara.
Sasuke hanya diam dan mendengar baik-baik : ...
Orochimaru : Benar, kaulah yang menyudutkan Uchiha, Nidaime. Ini dimulai saat kau menciptakan Polisi Keamanan Uchiha.
Edo Tobirama heran : Apa?
Orochimaru : Orang yang mengawasi kejahatan terkadang tidak disukai. Lebih jauh lagi, karena kekausannya mereka menjadi sombong. Dengan dalih untuk mengawasi kejahatan, kau menciptakan markas polisi di tempat yang sama untuk mengurung mereka. Lalu menggiring mereka ke perbatas desa. Hal ini juga menciptakan pengikut Madara.
Edo Hashirama : Tobirama! Sudah berulang kali kukatakan jangan menganiaya Uchiha.
Edo Tobirama : Aku memberi mereka tugas yang cocok bagi mereka! Aku melakukannya sebagai tindakan awal saat kelak Madara sudah kembali. Kau juga sudah paham kalau Uchiha, klan yang berada di bawah kejahatan!
Orochimaru : Kedengarannya Madara seperti trauma bagimu. Jadi apa kau takut dengan Uchiha?
Edo Tobirama : Anak muda, kau tidak tahu tentang Madara.
Sasuke : Nidaime Hokage, aku ingin bertanya. Apa itu klan uchiha? Apa yang mereka tahu?
Edo Tobirama : Hm, Klan Uchiha dan Klan Senju kami telah berselisih sejak lama. Sebenarnya, kedua klan adalah musuh.
Sasuke : Aku tahu itu, lalu apa yang kau maksud dengan "berada dibawah" kejahatan?
Edo Tobirama : Kalau klan senju menganggap kekuatan kasih sayang sebagai kekuatannya bukan jutsu, klan uchiha menganggap jutsulah diatas segala-galanya. Tapi sebenarnya itu tidak benar.
Sasuke dan Orochimaru heran : ??
Edo Tobirama melanjutkan ceramahnya : Tak ada klan lain yang lebih menghargai kasih sayang dari Uchiha. Itu sebabnya mereka menyegelnya dalam diri mereka.
Sasuke : Apa maksudmu?
Edo Tobirama : Ketika seorang Uchiha mengenal kasih sayang, rasanya seperti perasaan yang mereka segel kembali muncul. Mereka membangkitkan sesuatu yang lebih kuat dari kekuatan cinta klan senju.
Suigetsu mulai tertarik : Kalau begitu bukannya bagus, ya? Mereka bisa bersahabat dengan senju. Dengan kekuatan cinta atau apalah itu namanya.
Edo Tobirama : Tapi ada satu masalah, kekuatan kasih sayang itu terlalu kuat, sampai membuat mereka menjadi buta. Ketiak seorang uchiha yang telah tahu tentang cinta, kehilangan kasih sayang itu maka akan berubah menjadi kebencian yang lebih kuat dan mengubah orang itu. Aku telah banyak melihatnya sendiri dan setiap kali terjadi pasti ada beberapa resiko.
Sasuke : resiko?
Edo Tobirama melanjutkan : Ketika seorang uchiha menderita karena kehilangan orang yang dicintainya atau keputusasaan, chakra spesial menyebar dalam otaknya, yang mempengaruhi syaraf optik yang menghasilkan perubahan di mata mereka. Itu adalah "mata yang menggambarkan perasaan". Sharingan akan bergabung dengan perasaan seseorang dan membuat orang itu menjadi lebih kuat bersama dengan kebencian di hati mereka. Tentu saja, banyak dari orang-orang uchiha yang merasakannya. Hampir semua yang merasakan perasaan yang kuat direnggut oleh kegelapan dan diubah menjadi jahat. Semakin dalam kegelapan itu, semakin kuat mata mereka, dan bahkan sulit untuk dikendailkan. Seperti halnya kasus Madara.
Edo Hashirama bersahut-sahutan menjelaskan : Madara sangat menyayangi adiknya, mungkin lebih dari Kakakmu.
Edo Tobirama : Aku ingin menyalurkan kekautan uchiha itu menjadi sesuatu yang dapat menolong desa. Bagaimanapun juga, kalau mereka mengorbankan diri mereka sendiri untuk kepentingan desa, yah itu terserah mereka. Kalau begitu akan jadi lebih berguna untuk desa, dalam segi yang berbeda.
Edo Hashirama keberatan mendengar kata-kata dari adiknya itu : Tobirama, bisa kau hentikan perkataan seperti itu? Kau sedang bicara dengan bocah uchiha yang masih suci.
Edo Tobirama : Lebih penting desa. Desa adalah kunci dari segalanya. Kau harus mengerti, bang.
SRINGGG!!!
Tampak perubahan pada diri Sasuke saat mengaktifkan Mangekyou Sharingan miliknya.
Sasuke : Aku tak pedul, aku sudah tak lagi suci. Aku bukan anak-anak lagi.
Pandangan Edo Hashirama tertuju ke mata itu : ...
Edo Tobirama : Itu bukan sharingan biasa, Mangekyo Sharingan, kan?
Sasuke : Shodaime Hokage, aku ingin bertanya padamu. Apa itu desa, apa arti SHINOBI yang sebenarnya?
GUBRAAKKK!!!
Sumber : Teman Fb
Suigetsu nampak terkejut : I-ini Shodaime Hokage, seseorang yang dikenal sebagai dewa Shinobi.
Edo Tensei Para Hokage pun terlihat dapat bergerak kembali leluasa.
Edo Hashirama penuh tanda tanya dengan peristiwa barusan : ??
Edo Tobirama : Orochimaru lagi!!
Edo Hashirama : Apa maksudmu?
Edo Hiruzen : Dia mungkin telah menghilangkan segel dari Shikifujin yang telah menyegel kita. Lalu menggunakan edo tensei.
Edo Minato : Apa? Dia berhasil merusak segelnya, Orochimaru, bagaimana kau melakukannya?
Orochimaru : Kau telah meremehkanku, Minato. Sebenarnya ini adalah jutsu yang berasal dari klan uzumaki. Setelah kehilangan tanganku, aku mempelajari reruntuhan dokumen dari klan yang sudah punah itu.
Edo Minato melirik ke sampingnya : Shodaime, sepertinya kita benar-benar dibangkitkan lagi.
Edo Hashirama : Siapa ya kamu? (gubrak XD)
Minato dan kage lainnya bingung : ??
Kemudian Edo Minato membalikkan badannya dan memperlihatkan tulisan romanji yang ada di balik baju kebesarannya yang bertuliskan...
Edo Minato : .... Yondaime Hokage.
Edo Hashirama : Oh! Yondaime, kau! Um begitu ya, jadi desa sudah stabil dalam waktu yang lama.
Edo Minato : Entah desa sudah stabil atau belum, sebenarnya aku sudah mati sebelum sandaime hokage disegel.
Edo Hashirama nampak heran : Hah? Yang benar? Jadi kau bukan disegel bersama Sarutobi?
Edo Minato sempat tertawa kecil : Yah, di Insiden yang lain.
Edo Hashirama : Jadi siapa godaime yang sekarang?
Orochimaru menyela : Cucumu, Putri Tsunade.
HYUNGGG!!
Setelah mendengar rumor itu tiba-tiba saja, Hashirama seperti tak merasa senang.
Edo Hashirama ilfeel mendengar cucunya menjadi Hokage : A-apa? Tsuna..? Apa desa baik-baik saja?
Edo Minato : Em, apa kau khawatir?
Edo Hashirama langsung tertawa begitu saja : Aku begitu memanjakannya karena dia cucu pertama! Bahkan dia belajar judi dariku, benar-benar.. HAHAHA!!!
Juugo berbicara lirih : Dewa shinobi yah, sangat jauh berbeda dari yang kuduga.
Suigetsu menjawab : Yah, sepertinya.
Edo Tobirama : edo tensei lagi, ya? Kau dengan mudahnya menggunakan jutsuku.
Orochimaru : Memang tak terlalu rumit sebenarnya. Tapi memang seharusnya jutsu ini tak usah diciptakan.
Edo Tobirama bertanya-tanya : ??
Orochimaru melanjutkan : Caramu berpolitik dan jutsu yang kau ciptakan berbuah masalah, kali ini juga.
Edo Tobirama : Kau, apa kau berencana menyerang Konoha lagi?
Edo Hiruzen menyahut : Aku menghilangkan jutsumu dengan taruhan nyawaku, mengapa bisa jadi begini? Kali ini kau bahkan menggunakan edo tensei dan menggunakanku, gurumu sendiri untuk menyerang Konoha, begitu?
Edo Hashirama ambil bagian : Hah, Dunia selalu saja berselisih. Benar sekali kalau jutsu itu tidak benar. Tobirama, itu mengapa waktu itu kubilang kalau-
Edo Tobirama : Tenanglah, kak bro, aku sedang berbicara dengan pemuda ini.
Edo Hashirama tetap berselisih argumen : Tapi-
Edo Tobirama : Sudah, diam saja.
Mendapat bentakan dari adiknya, membuat sang kakak menjadi minder, apalagi jarang2 seorang Hokage berselisih dengan hokage lainnya terutama saudaranya sendiri. XD
Suigetsu menanggapi peristiwa itu : Dewa shinobi, tapi seperti tak punya martabat.
Orochimaru melanjutkan : Jangan salah sangka, ini bukan rencanaku lagi. Itu mengapa aku tak menjadi bagian dari kepribadian kalian. Kali ini dialah yang mengambil keadaannya. (menunjuk Sasuke) Aku menyediakan kesempatan baginya untuk berbicara akan harapan besarnya.
Sasuke mulai berbicara : Aku UCHIHA SASUKE. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan.
Edo Hiruzen nampak kaget : Sasuke??
Edo Tobirama : Seorang Uchiha, ya. Tak heran kau bersama musuh.
Edo Hashirama : Tobirama, sudah kubilang jangan ngomong seperti itu.
Edo Tobirama : Kakak memang terlalu lembek.
Sasuke melanjutkan : Tak perlu bicarakan tentang diriku. Sandaime, mengapa kau memerintahkan Itachi melakukan itu?
Edo Hiruzen : Jadi, kau sudah tahu.
Sasuke : Aku telah membunuh Itachi untuk membalaskan dendam klan Uchiha.
Awalnya Hiruzen sang Sandaime hanya diam dan berpikir sejenak.
Sasuke : Setelah itu aku mendengar kebenaran dari Tobi dan Danzo. Kemudian aku membalaskan dendam ke Konoha. Akan tetapi, seperti kata terakhir Itach. Aku ingin mendengarnya langsung darimu, segalanya tentang Itachi.
Edo Hiruzen : Begitu ya. Setelah memaksanya membantai klannya. Kami mendakwanya sebagai pengkhianat dan terkadang membuatnya mengawasi Akatsuki sendirian. Sejak kecil Itachi sudah tahu ajaran dan tanda-tanda dari nenek moyang, padahal orang lain tidak peduli dengan itu. Dia sangat peka, dia mampu mengartikan segala hal tentang shinobi dan asal muasal desa. Itu sebabnya dia tak pernah terikat dengan klannya dan mampu berpikir tentang masa depan shinobi dan desa. Dia benar-benar mencemaskan hal itu. Di umurnya yang ketujuh, pemikirannya setingkat dengan seorang Hokage. Dia mengandalkan dirinya sendiri dan mengemban layaknya sebuah misi bagi dirinya sendiri. Dia membunuh temannya sendiri, menghentikan segala pemberontakan sehingga menghindari perang yang mungkin terjadi karenya, sendirian. Dia pergi jauh dan masuk Akatsuki sebagai mata-mata untuk melindungi desa sebagai syarat agar aku melindungimu.
Sasuke yang mendengar penjelasan Edo Hiruzen seakan-akan tak kuat mendengar kebenaran yang sejati tentang kakaknya.
Sasuke menundukkan kepalanya : Jadi, itu benar ya.
Edo Tobirama menyahut : Itu takdir kutukan dari Uchiha. Aku tak tahu kalau mereka sudah dimusnahkan, jadi mereka sudah merencakanan Kudeta. Aku sudah mengira bahwa mereka akan melakukan itu cepat atau lambat. Ada elemen pemberontak yang diam-diam mengikuti keinginan Madara.
Sasuke hanya diam dan mendengar baik-baik : ...
Orochimaru : Benar, kaulah yang menyudutkan Uchiha, Nidaime. Ini dimulai saat kau menciptakan Polisi Keamanan Uchiha.
Edo Tobirama heran : Apa?
Orochimaru : Orang yang mengawasi kejahatan terkadang tidak disukai. Lebih jauh lagi, karena kekausannya mereka menjadi sombong. Dengan dalih untuk mengawasi kejahatan, kau menciptakan markas polisi di tempat yang sama untuk mengurung mereka. Lalu menggiring mereka ke perbatas desa. Hal ini juga menciptakan pengikut Madara.
Edo Hashirama : Tobirama! Sudah berulang kali kukatakan jangan menganiaya Uchiha.
Edo Tobirama : Aku memberi mereka tugas yang cocok bagi mereka! Aku melakukannya sebagai tindakan awal saat kelak Madara sudah kembali. Kau juga sudah paham kalau Uchiha, klan yang berada di bawah kejahatan!
Orochimaru : Kedengarannya Madara seperti trauma bagimu. Jadi apa kau takut dengan Uchiha?
Edo Tobirama : Anak muda, kau tidak tahu tentang Madara.
Sasuke : Nidaime Hokage, aku ingin bertanya. Apa itu klan uchiha? Apa yang mereka tahu?
Edo Tobirama : Hm, Klan Uchiha dan Klan Senju kami telah berselisih sejak lama. Sebenarnya, kedua klan adalah musuh.
Sasuke : Aku tahu itu, lalu apa yang kau maksud dengan "berada dibawah" kejahatan?
Edo Tobirama : Kalau klan senju menganggap kekuatan kasih sayang sebagai kekuatannya bukan jutsu, klan uchiha menganggap jutsulah diatas segala-galanya. Tapi sebenarnya itu tidak benar.
Sasuke dan Orochimaru heran : ??
Edo Tobirama melanjutkan ceramahnya : Tak ada klan lain yang lebih menghargai kasih sayang dari Uchiha. Itu sebabnya mereka menyegelnya dalam diri mereka.
Sasuke : Apa maksudmu?
Edo Tobirama : Ketika seorang Uchiha mengenal kasih sayang, rasanya seperti perasaan yang mereka segel kembali muncul. Mereka membangkitkan sesuatu yang lebih kuat dari kekuatan cinta klan senju.
Suigetsu mulai tertarik : Kalau begitu bukannya bagus, ya? Mereka bisa bersahabat dengan senju. Dengan kekuatan cinta atau apalah itu namanya.
Edo Tobirama : Tapi ada satu masalah, kekuatan kasih sayang itu terlalu kuat, sampai membuat mereka menjadi buta. Ketiak seorang uchiha yang telah tahu tentang cinta, kehilangan kasih sayang itu maka akan berubah menjadi kebencian yang lebih kuat dan mengubah orang itu. Aku telah banyak melihatnya sendiri dan setiap kali terjadi pasti ada beberapa resiko.
Sasuke : resiko?
Edo Tobirama melanjutkan : Ketika seorang uchiha menderita karena kehilangan orang yang dicintainya atau keputusasaan, chakra spesial menyebar dalam otaknya, yang mempengaruhi syaraf optik yang menghasilkan perubahan di mata mereka. Itu adalah "mata yang menggambarkan perasaan". Sharingan akan bergabung dengan perasaan seseorang dan membuat orang itu menjadi lebih kuat bersama dengan kebencian di hati mereka. Tentu saja, banyak dari orang-orang uchiha yang merasakannya. Hampir semua yang merasakan perasaan yang kuat direnggut oleh kegelapan dan diubah menjadi jahat. Semakin dalam kegelapan itu, semakin kuat mata mereka, dan bahkan sulit untuk dikendailkan. Seperti halnya kasus Madara.
Edo Hashirama bersahut-sahutan menjelaskan : Madara sangat menyayangi adiknya, mungkin lebih dari Kakakmu.
Edo Tobirama : Aku ingin menyalurkan kekautan uchiha itu menjadi sesuatu yang dapat menolong desa. Bagaimanapun juga, kalau mereka mengorbankan diri mereka sendiri untuk kepentingan desa, yah itu terserah mereka. Kalau begitu akan jadi lebih berguna untuk desa, dalam segi yang berbeda.
Edo Hashirama keberatan mendengar kata-kata dari adiknya itu : Tobirama, bisa kau hentikan perkataan seperti itu? Kau sedang bicara dengan bocah uchiha yang masih suci.
Edo Tobirama : Lebih penting desa. Desa adalah kunci dari segalanya. Kau harus mengerti, bang.
SRINGGG!!!
Tampak perubahan pada diri Sasuke saat mengaktifkan Mangekyou Sharingan miliknya.
Sasuke : Aku tak pedul, aku sudah tak lagi suci. Aku bukan anak-anak lagi.
Pandangan Edo Hashirama tertuju ke mata itu : ...
Edo Tobirama : Itu bukan sharingan biasa, Mangekyo Sharingan, kan?
Sasuke : Shodaime Hokage, aku ingin bertanya padamu. Apa itu desa, apa arti SHINOBI yang sebenarnya?
GUBRAAKKK!!!
Sumber : Teman Fb
Subscribe to:
Posts (Atom)