Penelitian menunjukkan radiasi elektromagnetik negatif telepon seluler dapat memengaruhi kekuatan tulang alias rapuh. Pria yang gemar menaruh ponsel pada sabuk biasanya mengalami kekurangan mineral tulang mineral tulang (BMC) dan kepadatan mineral tulang (BMD) pada pinggul. Penelitian ini dari Dr Fernando D Sravi dari Universitas Nasional Cuyo , Mendoza, Argentina. Sravi mengukur BMC dan BMD pinggul dua kelompok pria sehat. Sebanyak 24 di antaranya tak menggunakan ponsel dan 24 lainnya membawa ponsel di sabuk selama setahun.
Sravi menggunakan uji yang disebut dual energi x-ray absorptiometri, BMC dan BMD merupakan penanda standar kekuatan tulang. Studi itu dipublikasikan dalam Journal Craniofacial Surgery edisi Maret 2011. Rata-rata hasil pengukuran BMC dan BMD tidak terlampau berbeda antara dua kelompok itu. Namun, pria yang tidak menggunakan ponsel memiliki BMC lebih tinggi pada leher femoralis kanan (dekat bagian atas tulang paha). Jadi, orang yang memakai ponsel mereka di sisi kanan mengalami penurunan relatif dalam BMC di pinggul itu.
Pengguna ponsel juga mengalami penurunan BMD dan BMC pada daerah trokanter kanan yakni bagian atas luar tulang paha, dekat dengan posisi ponsel biasa diletakkan pada sabuk. Ada beberapa kekhawatiran tentang dampak buruk telepon seluler. Beberapa studi juga telah meneliti apakah medan elektromagnetik yang dipancarkan ponsel dapat memengaruhi mineralisasi tulang.
Dengan penggunaan telepon seluler yang semakn pesat, pengaruh signifikan terhadap BMD dapat berdampak besar terhadap tingkat osteoporosis. Meski terbilang kecil, studi ini meminculkan kemungkinan bahwa paparan jangka panjang radiasi elektromagnetik dari ponsel dapat berdampak negatif terhadap mineralisasi tulang.
sumber : MI
No comments:
Post a Comment