" Bertemu kembali, Lalu..."
Obito
yang telah berdiri tegak dengan memakai tubuh mahluk yang masih
tersambung ke akar-akar di bawah patung Gedou Mazou memasang kuda-kuda
untuk menyerang. Dan beberapa saat kemudian, iapun memukul hancur batu
raksasa yang menutupi jalannya.
"Kau menggunakan kekuatan patung itu saat terhubung pada akar, tidak buruk juga" Ucap Zetsu putih.
"Aku cukup bagus kan?" Tubuh Tobi yang menutupi Obito bertanya.
"Ya" Ucap Obito, dan lalu topeng yang menutupi kepalanya menjadi terbuka.
Di sisi lain, ribut-ribut setelah menghancurkan batu tadi membuat kakek Madara terbangun dari tidurnya.
"Apa kau akan pergi?" Lelaki tua itu bertanya.
"Aku berterimakasih karena kau telah menyelamatkanku" Tobi melepas
paksa sesuatu sejenis kabel yang menghubungkan tubuh yang dipakainya
dengan akar di bawah Gedou Mazou. "Tapi, aku tetap akan pergi, aku harus
pergi" Ucapnya.
"kau terlalu terburu-buru ...
Terlalu dini untuk berterimakasih padaku"
"Aku tak berpikir kalau aku akan datang kemari lagi" Ucap Obito.
"Setidaknya, aku berterimakasih padamu, aku pergi"
"Kau ... Kau akan kembali lagi kesini ...
Dan saat itu kau akan benar-benar berterimakasih padaku" Ucap Madara.
Sementara Obito, kelihatannya ia tak begitu peduli dan langsung bertanya
pada Zetsu putih, "Kau yang putih itu, dimana Kakashi dan Rin!?
Tunjukan jalannya padaku!!!"
"Yang sedang menempel di tubuhmu
itu pada dasarnya adalah salah satu clone ku, kita bisa saling
berkomunikasi menggunakan telepati ... Aku punya banyak clone yang
tersebar di bawah tanah berbagai tempat, dan kami saling bertukar
informasi" Jelas Zetsu putih.
"Aku akan membawamu kesana menggunakan informasi itu" Ucap tubuh Tobi yang Obito kenakan.
"Suara ini, mahluk berbentuk spiral ...
Ya, tolong bawa aku kesana!"
Dengan cepat merekapun melesat, Obito dan tubuh yang dipakainya itu.
Tapi sebelum benar-benar keluar dari gua itu, mereka melewati suatu
ruangan yang disana terdapat beberapa senjata raksasa dan jubah hitam.
Lalu setelah mengambil salah satu jubah dan memakainyaz, merekapun
benar-benar keluar.
"Beritahu aku keadaan Rin dan Kakashi sekarang!" Pinta Obito.
kemudian, Tobipun mencari-cari informasi menggunakan telepati.
"Hmm, menurut data yang ku dapat dari rekan-rekanku, mereka sedang
dalam masalah besar!! Dia bilang kalau itu suatu babi percobaan dari
Desa Kabut, aku tak begitu mengerti ... Dan ngomong-ngomong,
Masing-masing Kakashi dan Rin dikepung oleh banyak shinobi yang
kemampuannya setara Jounin atau ANBU"
"Apa yang guru Minato lakukan?" Obito kembali bertanya.
"Siapa?"
"Aku bilang, apa yang Kilat Kuning lakukan?"
"Hmm, aku rasa dia sibuk dengan misi lainnya ..."
"Di waktu seperti ini!?" Obito kesal, dan lalu teringat saat-saat
terakhir sebelum mereka berpisah, saat Kakashi berjanji untuk melindungi
Rin.
"Kakashi ... kau sudah berjanji! Kumohon, lindungilah
Rin!! Aku akan datang di saat yang tepat!" Ucap Obito dalam hati, sambil
terus bergegas menuju tempat itu.
"Obito ... Sepertinya mereka akan mulai bertarung" Ucap Tobi.
"Dan, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu"
"Apa!?"
"kau lebih lemah daripada aku ...
Dan tubuh kecilmu yang sedang terluka ini dibungkus olehku. Pada dasarnya, aku melindunginya"
"Lalu kenapa?"
"Aku rasa akan lebih baik kalau aku bertarung ..."
"Madara mengatakannya juga, Sharingan bisa mengeluarkan kekuatan
penuhnya jika mata kanan dan kiri bersama ... Kakashi, yang memiliki
mata satunya sedang berada di medan pertempuran ... Kombinasiku
dengannya pasti lebih baik ... kakashi dan aku akan melindungi Rin!!"
Ucap Obito.
"Juga tubuh Hashirama buatan yang tertanam pada
tubuhmu, kalau kau menggunakan kekuatan Senju dan Uchiha, kau mungkin
akan mendapat kekuatan yang belum pernah dilihat sebelumnya, tapi ..."
Shrasssshhh ...
Air berjatuhan dari langit, bagai hujan.
"Aku rasa cuaca hujan, api ..."
"Aku mendapat info dari rekan-rekanku, kelihatannya, tempatnya disini" Ucap Tobi.
Di depan, tampak ledakan-ledakan yang kelihatannya dari air.
"Ayo maju!!"
Deg ...
Suatu perasaan tiba-tiba terlintas di benak Obito.
"Ukhhh!!!" Obito menahan rasa sakit di bagian matanya yang kosong.
Obito menutupi mata kirinya. Dan tiba-tiba, suatu bayangan terlintas,
suatu bayangan kalau jantung Rin ditusuk oleh seseorang ...
"Akkkh, apa ini!? Jangan membayangkan hal yang bukan0bukan di saat
seperti ini!!! Sedikit lagi ... Sedikit lagi aku sampai" Obito
membulatkan tekad, dan ia terus melangkah ke depan.
Sampai akhirnya, suatu pemandangan yang benar-benar tak terduga terlihat di depannya.
Apa yang tadi terlintas di benaknya, ternyata bukan hanya khayalan
semata. Hal itu benar-benar terjadi. Di depannya, tampak seseorang telah
menusuk jantung Rin. Dan yang sangat tidak terduga, orang yang
melakukannya tak lain adalah Hatake Kakashi.
"Ka-Kakashi ..." Ucap Rin untuk terakhir kalinya.
Bersambung ke Naruto Chapter 605
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment