saat ini SPBU di Aceh Singkil hanya ada lima, itu pun tiap kecamatan hanya ada satu SPBU (Kota Singkil, Gunung Meriah, dan Lipat Kajang) sedangkan di Kota Subulussalam ada dua SPBU. selain sedikitnya SPBU untuk mengisi minyak juga para konsumen yang akan mengisi minyak akan memakan waktu yang lama, karena panjangnya antri yang dilakukan oleh pengecer.
para pengecer inilah yang menyebabkan minyak jenis premium cepat habis. baik dilakukan dengan jerigen, kantong pelastik besar, motor modifikasi dan mobil. semua pengisian para pengecer ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga bisa diketahui dengan jelas wajah-wajah para pengecer/penyuling minyak premium ini. dengan berulang-ulang para pengecer ini menyebabkan antri yang panjang dan mempercepat minyak di SPBU.
motor inilah yang sering mondar mandir untuk mengisi minyak kembali di SPBU, dan motor jenis modifikasi ini tidak hanya satu, total pengisian minyak oleh motor ini mencapai Rp. 180.000,- melebihi dari pengisian minyak mobil.
mudahnya para penyuling atau para pengecer mondar mandir mengisi minyak di SPBU Rimo atau tempat lain karena adanya keuntungan yang di dapatkan oleh pemilik SPBU/ para petugas SPBU. setiap yang mengisi minyak para penyuling / pengecer akan di kenakan biaya Rp. 5000 - 10,000.
para penyuling/pengecer pun mulai rusuh, selain main serempet motor pengguna lain saat antri juga melontarkan kata "kalau tidak mau diserempet isi di pinggir jalan saja" atau "dari pada panas-panas antri lebih baik isi di pinggir jalan saja". jelas perkataan mereka untuk menujukkan tempat eceran minyaknya atau SPBU saat ini hanya untuk para pengecer?
Pengecer/penyuling juga saat ini menjualkan minyak ke daerah lain, baik antar kecamatan juga antar daerah yang keuntungan di dapatkannya jauh lebih besar dari pada di jual ke pengecer. oleh karena itu, bila hendak ke Aceh Singkil hendaknyalah anda mengisi minyak pull di daerah lain.
No comments:
Post a Comment