ELG yang biasa oleh masyarakat dengan pembahasaan elpiji. Elpiji merupakan program pemerintah dalam beberapa tahun belakang ini sebagai pergantian bahan bakar dapur dari minyak tanah menjadi gas. Sehingga pemerintah mengenalkan tabung elpiji dengan isi 3 Kg, lebih kecil dan lebih murah sehingga dapat dibawa dengan mudah untuk kemana-mana dari pada elpiji pendahulunya yang 12 Kg.
Pergantian ini, masyarakat belum sepenuhnya untuk beralih kepada elpiji. Karena masyarakat masih awam dengan bahan bakar ini, dan lebih komvensional dengan minyak tanah atau kayu bakar. Ketakutan masyarakat disebabkan banyaknya berita meledak tabung gas. Dan hanya sebagian masyarakat Indonesia yang sudah menerima elpiji sebagai bahan bakar dalam keseharian.
Baru saja masyarakat menikmati dan merasakan kemudahan dalam penggunaan elpiji, malah pemerintah akan menaikkan harga elpiji setelah lebarana ini (gimana nih), kembali masyarakat merasakan di permainkan oleh pemerintah. Kemarin katanya biar tidak antri dan mahal untuk membeli bahan bakar dapur maka gunakanlah elpiji. Tapi untuk bulan depan siapa yang bisa menjamin tidak adanya kelangkaan elpiji ? dan berapa pula harganya untuk di daerah-daerah perdesaan yang jauh dari kota.
Saat ini saja harga elpiji di Kecamatan Gunung Meriah, elpiji 12 Kg berharga Rp.110,000/tabung. Harga inipun sudah turun dari lima bulan terakhir dari harga Rp. 120,000/tabung. Bagaimana pula jadinya kalau harga elpiji naik lagi, pasti akan kembali menjadi Rp. 120,000/tabung atau lebih. Elpiji isi 3 Kg belum semua daerah Indonesia ada, baru ada di daerah jawa. O Pemerintah tahun 1945 bangsaku antri minyak tanah, tahun 2009 antri elpiji. Kapan masyarakat gembira?? jangan gelapkan hati kami dari kesenyuman anda.
1 comment:
Mari kita doakan yang terbaik buat negeri ini.
Mari kita sama-sama berjuang untung bangsa ini...
Post a Comment